- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru
- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
Tekan Kesenjangan Ekonomi, Pemerintah Segera Bagikan Lahan Tidak Produktif

Bogor-Pemerintah segera mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi, yang menyangkut tiga hal seperti reforma agraria dan redistribusi asset, pemberian akses permodalan, dan vokasional training. Kebijakan tersebut dikeluarkan guna menekan kesenjangan masyarakat yang semakin luas.
“Pemerintah akan membagi lahan-lahan yang tidak produktif kepada rakyat dalam bentuk konsesi-konsesi kecil kepada rakyat, kepada koperasi, kepada tanah-tanah adat, sehingga aset-aset negara ini terdistribusi dengan baik, dan menjadi sebuah property right bagi rakyat dalam rangka bisa mengakses ke akses-akses permodalan,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada acara Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/2) pagi.
Baca Lainnya :
- Dalam 6 Bulan Kementan Berhasil Serap Gabah Petani 4 Juta Ton0
- Tak Ada Cabai Impor di Solo0
- Investor Jepang tertarik ternak sapi di NTT0
- Kemtan kembangkan ayam kampung unggul0
- Begini cara mengubah sampah jadi pakan ikan0
Selanjutnya, pada tahapan kedua, menurut Presiden Jokowi, setelah redistribusi asset dan reforma agraria, pemerintah akan masuk pada akses permodalan.“Dan yang ketiga nantinya akan kita garap habis masalah yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia, yaitu vokasional training, training-training kejuruan dan sekolah kejuruan,” ungkap Presiden.
Presiden meyakini, kalau ini konsisten dilakukan, maka Indonesia, 100 tahun setelah merdeka, pada tahun 2045, penduduk kita nanti kurang lebih 309 juta akan memiliki pendapatan kotor atau Product Domestic Brutto (PDB) sebesar US$ 9,1 triliun, atau 10 kali lipat dari yang sekarang.
“Pada saat itulah, Indonesia, kalau kita konsisten bekerja seperti sekarang ini, kita akan memasuki abad emas, karena kita akan masuk kapada 5 besar ekonomi terbesar di dunia, dengan pendapatan per kapita kurang lebih 29 ribu dollar AS. Tetapi, dengan catatan, kita bekerja seperti sekarang ini dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 %,” ujar Presiden Jokowi.
Itulah, lanjut Presiden, yang akan terus dikerjakan pemerintah, dan diharapkan apa yang sudah dikerjakan, pembangunan dari pinggiran, pembangunan dari desa, dan pembangunan dari perbatasan ini, benar-benar akan diteruskan.Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan, bahwa pada 1,5 bulan yang lalu, saat dirinya hadir di ulang tahun Partai Hanura yang ke-10, dirinya pernah bercerita mengenai perubahan yang terjadi di perbatasan di Entikong, Kalimantan Barat.
“Saya sampaikan saat itu, dulunya kalau kita lihat di perbatasan di sebelah sana, kalau dibandingkan dengan kantor kita yang seperti kandang, sekarang ini sudah berubah total. Saya kira 3 kali lebih baik dari yang berada di sebelah kita, negara tetangga kita. Nah itu gambarnya. Yang di Motaain juga sama. Dulu kantornya seperti kantor kelurahan, yang sekarang saya kira bisa dilihat gambarnya,” kata Presiden sembari menunjukkan gambar pos perbatas Entikong di layar televisi.
Presiden Jokowi menegaskan, itulah yang akan terus dilakukan. Baik pembenahan atau pembangunan bandara, pembangunan jalan-jalan, trans Kalimantan, trans Papua, jalan tol di Lampung menuju ke Aceh, terus akan dilakukan agar ekonomi kita semakin baik dan rakyat semakin sejahtera.
Sumber: Berita Daerah
