Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, BGN dan BP Taskin Mulai Bangunan 1.000 Dapur di Daerah 3T

By PorosBumi 17 Jun 2025, 11:39:11 WIB Humaniora
Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, BGN dan BP Taskin Mulai Bangunan 1.000 Dapur di Daerah 3T

Keterangan Gambar : Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dan Kepala BGN Prof. Ir. Dadan Hindayana menandatangi nota kesepahaman pembangunan dapur untuk program MBG di Kantor BP Taskin, Jakarta. Foto/BP Taskin


JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) dan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) sepakat mulai melakukan pembangunan dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah Tertinggal, Terjauh, dan Terluar (3T).

BGN dan BP Taskin akan membuat sekitar 1.000 dapur untuk titik-titik di daerah Tertinggal, Terjauh, dan Terluar (3T). Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara BGN dan BP Taskin pada Senin (16/6/2025).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dan Kepala BGN Prof. Ir. Dadan Hindayana di Kantor BP Taskin di Jakarta.

Baca Lainnya :

Baca juga: Selain Makan Siang Gratis, Prabowo Hadirkan Cek Kesehatan Gratis

Menurut Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko kerja sama ini sangat strategis, karena BP Taskin akan lebih bertanggung jawab untuk mengelola suplai dan BGN mengelola distribusi MBG.

“Rencana ini sudah kita diskusikan lama, bahkan sewaktu kita masih menjadi tim dewan pakar dalam kampanye Prabowo-Gibran. Waktu itu saya dan Pak Dadan berada dalam tim yang sama, sehingga kita merasa lebih mudah untuk bekerja sama sekarang,” jelas Budiman Sudjatmiko.


Budiman menambahkan, Pembangunan dapur yang dilakukan BP Taskin secara langsung akan memberikan dampak untuk mengentaskan kemiskinan. 

“Kami ingin memberdayakan orang miskin untuk ikut dalam rantai produksi, seperti beternak, menanam sayuran, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Baca juga: Sarjan Tahir: Ciptakan Ekosistem Pangan, Pandutani All Out Kawal Program Makan Bergizi Gratis

Dadan Hindayana menjelaskan program MBG memberikan perkembangan positif dengan banyak muncul entrepreneur yang memicu pertumbuhan bisnis di sektor lokal. “Untuk minyak jelantahnya, banyak pebisnis lokal yang mengolah menjadi bio avtur,” katanya.

Hampir tiga bulan lamanya BGN dan BP Taskin secara rutin menajamkan kerja sama untuk ke depannya. Dengan penandatangan nota kesepakatan, BP Taskin akan mulai proses standarisasi dapur di daerah 3T. 

Untuk pendanaannya, BGN mengalokasikan dana dari ABPN. “Sebaiknya untuk daerah tertinggal, kita menggunakan APBN,” ujar Dadan Hindayana.


Budiman Sudjatmiko menambahkan dalam prosesnya nanti tentu banyak toleransi bagi daerah 3T agar tidak sulit untuk membangun sebuah dapur. Biasanya satu dapur produksi 3.000 makanan per hari, untuk daerah 3T yang sepi penduduk, maka produksi di bawah 3000 masih diizinkan. 

“Demikian pula dengan harga produksi. Karena daerah 3T sulit akses, mungkin harga pokoknya juga berbeda. Semua disesuaikan dengan kondisi,” beber Budiman. (*)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment