- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Serikat Petani Indonesia Tegaskan Perjuangan Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan
.jpg)
JAMBI- Kongres V Serikat Petani
Indonesia (SPI) resmi ditutup pada Kamis, 24 Juli 2025. Bertempat di Asrama
Haji Kota Jambi, penutupan ini menjadi penanda dimulainya kepengurusan baru SPI
dengan hasil – hasil dari kongres kelimanya ini.
Kepengurusan yang dihasilkan dari kongres kelima SPI ini
adalah Henry Saragih sebagai Ketua Umum SPI dan jajaran Majelis Nasional Petani
(MNP) SPI yang terdiri dari 13 orang dan diketuai oleh Mugi Ramanu.
Ketua Umum SPI terpilih periode 2025 – 2030, Henry Saragih
menyampaikan pidato perjuangannya pada kegiatan penutupan kongres tersebut.
Henry menyampaikan capaian-capaian atas perjuangan SPI selama hampir 25 tahun
ke belakang dalam memperjuangkan UNDROP (Deklarasi PBB tentnag Hak Asasi Petani
dan Orang-orang yang Bekerja di Pedesaan). Menurutnya, perjuangan yang sudah
dilakukan inilah yang harus menjadi semangat untuk melanjutkan perjuangan di
SPI.
Baca Lainnya :
- Kopi dan Kesadaran: Ketika Pahit Membangkitkan Jiwa Berbangsa0
- Suksesi Walhi, Merawat Regenerasi Kepemimpinan Gerakan0
- Koperasi Desa Merah Putih Lebih Modern, Integratif, dan Kekinian0
- Capaian TKDN Lampaui Target Bukti Hulu Migas Berdayakan Pengusaha Lokal 0
- Kematian Anak Akibat Kelaparan di Gaza Melonjak Tajam0
“Perjuangan – perjuangan inilah yang membuat kita harus
semangat dan tetap optimis untuk terus berjuang. Kalau kita percaya diri,
bersunggung-sungguh, dan melakukannya secara bersama-sama, maka kita akan
berhasil,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MNP SPI, Mugi Ramanu menyampaikan bahwa
hasil-hasil dari kongres ini akan dibawa ke dalam rapat MNP untuk dirumuskan
menjadi acuan dalam menjalankan roda organisasi selama lima tahun ke depan.
“Khusus untuk persoalan pangan, dengan adanya perjanjian –
perjanjian yang dilakukan antara negara satu dengan negara lain, ini perlu
dicermati dan disikapi dalam lima tahun ke depan, karena tentunya akan
berdampak pada persoalan pangan di Indonesia,” imbuhnya.
Kongres V SPI menghasilkan berbagai dokumen fundamental
sebagai arah dan panduan strategi perjuangan lima tahun ke depan. Mulai dari
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD–ART) yang telah direvisi, Garis
Besar Haluan Organisasi (GBHO), Naskah Asasi SPI, serta Naskah Resolusi Kongres
sebagai panduan strategi perjuangan ke depan.
Sebelumnya juga telah dilaksanakan tiga musyawarah, yaitu
Musyawarah Petani Perempuan, Musyawarah Pemuda Tani, dan Musyawarah Koperasi
Petani Indonesia. Hasil dari ketiga musyawarah ini diturunkan menjadi naskah
resoluasi kongres dengan judul “Deklarasi petani perempuan serikat petani
Indonesia “Perempuan Petani Ibu Kedaulatan”; Manifesto Gerakan Pemuda Tani
Indonesia. Tanah, Kedaulatan, Masa Depan; dan Koperasi petani Indonesia:
Memperkuat Koperasi Petani untuk Kedaulatan Pangan, Reforma Agraria, dan Keadilan
Sosial.
Selain ketiga naskah asasi yang diturunkan dari hasil
musyawarah tersebut, kongres ini juga menghasilkan delapan naskah asasi lainnya
dari berbagai aspek perjuangan SPI, yaitu tafsir ideologi SPI dan Pancasila
abad 21; penegakan UNDROP; pandangan dan sikap tentang krisis iklim; wilayah
adat; agroekologi; reforma agraria; kedaulatan pangan; dan transmigrasi
berkeadilan.
Tidak hanya itu, pada kongres ini juga dihasilkan empat
naskah resolusi: Refleksi 10 Tahun Kriminalisasi Pejuang Petani Perlawanan
untuk Masa Depan Negara yang Bermartabat; Resolusi Kongres V SPI Terhadap
Revisi Undang Undang Kehutanan; Solidaritas SPI untuk Petani dan Rakyat
Palestina; dan Sikap Resmi SPI terhadap Pembahasan RUU Koperasi 2025.
Henry juga menekankan tentang perlunya kerja sama yang baik
di tiap tingkatan organisasi SPI, mulai dari basis hingga pusat. SPI dengan
perjuangan yang tidak mudah ini harus dilakukan secara bersama-sama dan perlu
adanya sinergi di semua tingkatan.
“Semoga perjuangan kita semakin kuat dan kita bisa
menjalankan amanah yang dilimpahkan kaum tani kepada kita,” pungkas Ketua Umum
Terpilih SPI Periode 2025 – 2030 tersebut.
