- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Sejumlah Keputusan Penting Swasembada Pangan Kabar Baik untuk Petani Indonesia

JAKARTA - Rapat terbatas (ratas) Presiden
Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana
Merdeka, Jakarta, pada Senin, 30 Desember 2024, menghasilkan sejumlah keputusan
penting yang menjadi kabar baik bagi petani Indonesia. Rapat yang berlangsung
selama dua setengah jam tersebut membahas langkah-langkah strategis untuk
mencapai swasembada pangan hingga
“Dalam ratas yang pertama, kita sudah memutuskan yang
pertama dulu tidak impor beras tahun depan,” ujar Menteri Koordinator Bidang
Pangan Zulkifli Hasan dalam keterangannya kepada awak media usai rapat.
Menko Zulhas juga memaparkan bahwa produksi beras nasional
menunjukkan tren positif, menjadi dasar untuk menghentikan impor beras. Selain
itu, ratas tersebut juga menghasilkan kebijakan penting terkait harga hasil
produksi petani.
Baca Lainnya :
- Tonggak Baru Menuju Kemandirian Pangan 20250
- Epic Sale 2024: Sinergi Pemerintah dan Ritel Jaga Stabilitas Harga Pangan0
- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans0
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan0
- Sinergi Kementan-Kementrans Bangun Kawasan Pertanian untuk Swasembada Pangan0
“Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden kabar gembira
untuk para petani harga gabah sudah disepakati naik dari Rp6.000 menjadi
Rp6.500 harga HPP beras. Kedua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000
menjadi Rp5.500,” ungkap Menko Zulhas.
Keputusan lainnya adalah pemerintah akan menampung seluruh
produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan. “Hari
ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapapun produksi gabah dan jagung
petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh
pemerintah,” kata Zulhas.
Dalam rapat, pemerintah turut membahas solusi teknis terkait
penyimpanan hasil panen. Melalui kebijakan tersebut, pemerintah optimistis
swasembada pangan dapat segera tercapai, sekaligus meningkatkan kesejahteraan
petani. (rel)
