- Belantara Foundation Bersama Mitra dari Jepang Kembali Tanam Pohon di Riau
- Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani
- Menkeu Terbitkan Aturan Penempatan Rp200 Triliun Uang Negara di Bank Umum Mitra
- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
Rawit Merah Mahal, Konsumennya Tukang Bakso Hingga Nasi Goreng

Jakarta - Harga cabai rawit merah tembus Rp 160.000/kg. Alhasil, konsumen rumah tangga mulai mengurangi porsi membeli bumbu masakan itu
Suminah, salah satu pedagang cabai rawit merah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengatakan, ibu rumah tangga sudah jarang membeli cabai rawit merah. Pelanggan tetapnya hanya penjual bakso, soto, bubur ayam, hingga nasi goreng.
Meski masih memiliki pelanggan tetap, namun pembelian para pedagang makanan ini mengurangi jumlah cabai yang dibeli.
"Sekarang rumah tangga jarang, kalau ada juga belinya cuma setengah ons. Pedagang makanan biasanya beli rawit merah setengah kg, sekarang beli 1/4 kg, nanti dicampur sama cabai merah keriting," ujar Suminah kepada detikFinance, Selasa (7/2/2017).
Sama seperti Suminah, pedagang lainnya bernama Dalima mengatakan pelanggan tetapnya adalah pedagang makanan ketimbang ibu rumah tangga. Menurut Dalima, konsumen rumah tangga jarang membeli rawit merah karena harganya mahal dan untuk kebutuhan sehari-harinya juga tidak banyak.
"Sekarang kebanyakan ibu rumah tangga belinya setengah ons sama satu ons," kata Dalima.
Harga per ons dibanderol Rp 20.000, sedangkan setengah ons Rp 10.000.
"Kalau dulu ibu rumah tangga banyak beli karena bisa eceran, misalnya beli Rp 5 ribu, sekarang enggak berani karena sudah mahal," pungkas Dalima.(hns/hns)
sumber : finance.detik.com
