- Prabowo: Saya Tidak Akan Tenang Sebelum Indonesia Swasembada Pangan
- Potensi Unggulan Kopi hingga Cokelat, Kawasan Transmigrasi Lembantongoa Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru
- AHY: Spirit Kurban Pedoman Dalam Pengabdian Bernegara
- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
- Ini Sejumlah Lokasi Berburu Matahari Terbit sambil Wisata Kuliner
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
Potensi Unggulan Kopi hingga Cokelat, Kawasan Transmigrasi Lembantongoa Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru

SIGI – Kementerian Transmigrasi
siap menjalankan lima program unggulannya di Kawasan Transmigrasi Desa Lembantongoa,
Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kawasan ini memiliki salah satu komoditas
unggulan kopi. Harapannya dapat meningkatkan perekonomian wilayah tersebut. Hal
ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah.
“Hari ini transmigrasi sedang mengalami proses transformasi,
perubahan ke arah yang lebih baik. Transmigrasi baru adalah pembuatan kawasan ekonomi,
saat ini Kementerian Transmigrasi sedang menyusun sedemikian rupa untuk
perencanannya melalui lima program unggulan yaitu; Trans Tuntas, Trans Lokal,
Trans Patriot, Trans Karya Nusantara, dan Trans Gotong Royong,” kata Menteri
Iftitah saat berdialog dengan warga, Kamis (5/06/2025).
Hasil panen kopi setiap bulan di Kawasan Transmigrasi Desa
Lembantongoa mencapai 200 kilogram, untuk harga 1 kilogram mencapai Rp 65.000.
Biasanya panen raya setiap tahun jatuh pada Bulan September hingga Desember
dengan hasil hingga 300 kilogram.
Baca Lainnya :
- Kembangkan Energi Transisi, Pertamina Dorong Kesejahteraan 408 Petani di Desa Uma Palak0
- Program Desa Energi Berdikari Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa 0
- Petani Bahagia, Harga Gabah Rp6.500/Kg Dorong Produktivitas dan TIngkatkan Pendapatan0
- KKP: Perpres 6/2025 Prioritaskan Pembudidaya Ikan Skala Kecil Jadi Penerima Pupuk Subsidi 0
- Anggota ASPAI Se-Indonesia Uji Kompetensi Budidaya Anggur2
Warga Desa Lembantongoa telah memiliki pasar sendiri sebagai
off taker. Saat ini hilirisasinya berkembang ke permintaan kopi sanggrai
(roastbeen) robusta 1 ton, arabica 200 kg. Dengan begitu, kemungkinan untuk 1-2
tahun kedepan permintaan pasarnya bisa 2 ton perbulan.
Menteri Iftitah menegaskan pengembangan potensi kawasan
transmigrasi perlu adanya pendampingan dari ahlinya. Melalui Tim Ekspedisi
Patriot dalam Program Transmigrasi Patriot, kawasan transmigrasi akan diteliti
produk unggulannya sehingga memiliki nilai ekonomi dan siap berdaya saing
sehingga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Trans Patriot ini pendampingan dari manusia-manusia unggul,
berpengetahuan lebih, jadi nanti di Kawasan Transmigrasi punya “google”dan
kamus berjalan. Dengan melibatkan pendidikan tinggi, mendatangkan orang pintar,
memberikan sudut pandang berbeda dan paham akan value, contohnya di tempat
saya, sumber air panas yang dimanfaatkan untuk pemandian, jika diolah oleh
orang yang pintar panas bumi digunakan menjadi listrik,” tambah Menteri
Iftitah.
Saat melakukan kunjungan kerjanya, Menteri Iftitah apresiasi
masyarakat dan pendatang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah begitu harmonis dan
hidup berdampingan. “Saya tadi sudah bertemu dengan masyarakat dan transmigrant
di Lembantongoa bagaimana mereka mempunyai daya juang tinggi untuk membangun
potensi daerahnya. Itu juga tidak lepas dari kerja keras pimpinan daerah
setempat baik bupati maupun gubernur,” pungkasnya. (rdp)
