Pelaku Pasar Taksir BI Bakal Pangkas BI Rate Lagi

By abdul aziz 20 Okt 2025, 10:47:31 WIB Ekonomi
Pelaku Pasar Taksir BI Bakal Pangkas BI Rate Lagi

Keterangan Gambar : Ilustrasi Pelaku Pasar- IPOT


JAKARTA–Indo Premier Sekuritas  memperkirakan Bank Indonesia  akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen, menandai penurunan kelima kalinya.

Analis Indo Premier Sekuritas,   Indri Liftiany Travelin Yunus menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga akan menjadi salah satu sentimen utama yang mempengaruhi pasar modal Indonesia pekan ini.

 elain itu, Indri menyarankan pelaku pasar mencermati rencana Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menurunkan PPN ke 8 persen. Purbaya tengah mempertimbangkan penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menggerakkan sektor riil.

Baca Lainnya :

Adapun sentiment global, dia merinci sejumlah sentimen yang memengaruhi IHSG pada pekan lalu. Pertama, Ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas. Berawal dari China yang berencana akan membatasi ekspor tanah jarang yang berujung memicu respon dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Amerika Serikat sangat membutuhkan tanah jarang tersebut sebagai bahan baku pembuatan elektronik dan bahan baku pertahanan nasional. Donald Trump mengancam akan menetapka

Dia juga menilai rilis data ekonomi penting Amerika Serikat, yaitu initial jobless claims dan proyeksi kenaikan tipis inflasi tahunan AS bulan September menjadi 3 persen (dari 2,9 persen sebelumnya) menjadi sentimen pendorong IHSG pekan ini, 20-24 Oktober 2025.

Sentimen lainnya,  Indri menunjuk  harga emas dunia mencatatkan All Time High baru. Harga emas tembus level USD4.381/tr. oz yang didukung oleh meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, proyeksi pemangkasan suku bunga acuan, dan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang terganggu akibat government shutdown yang terjadi.

Kemungkinan besar, konsentrasi pasar akan cenderung melakukan diversifikasi pengalokasian dana dengan proporsi sebagai berikut: Alokasi untuk sektor sensitif dengan suku bunga (perbankan, properti, infrastruktur), mengambil momentum pada emiten-emiten komoditas terutama emas dan memanfaatkan momentum pada saham-saham konglomerasi," papar  Indri dalam keterangan resmi, Senin(20/10/2025).

Ia pun menilai IHSG akan bergerak bervariatif cenderung menguat dalam rentang batas bawah support 7.730 hingga batas atas  (resistance) 8.100.

Adapun  instrument investasi  yang layak dicermati dalam kondisi demikian rupa, Indri memilih BBCA, BBTN, INDY dan  dengan ulasan sebagai berikut :

BBCA, beli di area 7.500 dengan target harga Rp7.800. Jual jika melemah di bawah level 7.350.

Saat ini BBCA dalam keadaan risiko rendah  dan berpotensi balik arah. Asing juga membeli kembali saham BBCA pada akhir pekan lalu.

BBTN beli di area 1.160 dengan target harga 1.230. Jual bila rontok di bawah level 1.130. Potensi balik arah  dari optimisme pemangkasan suku bunga. Level 1160 menjadi level terbaik untuk mengoleksi BBTN

INDY beli di area 2.460-2.500 dengan target harga 2.700. Jual bila melemah di bawah level 2.370. Emiten ini layak beli  Karena ada optimisme prospek ekspansi energi hijau dan volume transaksi yang meningkat dan stochastic oscillator belum jenuh beli.

FR0100, dengan proyeksi pemangkasan suku bunga, harga obligasi berkesempatan mengalami kenaikan harga dan IPOT menilai kondisi saat ini harga obligasi sudah priced in.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment