- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
Pandutani: Kereta Khusus Petani dan Pedagang Pacu Pertumbuhan Ekonomi hingga Pelosok Desa
.jpg)
JAKARTA -
Pandutani Indonesia (Patani) menyambut antusias kebijakan Pemerintah memberikan
hak rakyat dengan subsidi 60% atas layanan transportasi publik dari pembayaran
pajak dan kekayaan negara. Paling anyar, wujud subsidi itu dengan
diluncurkannya kereta khusus untuk angkutan petani dan pedagang oleh Presiden
Prabowo, pada Selasa (4/11/2025).
"Langkah Pemerintah yang terus melakukan terobosan
proyek-proyek strategis khususnya sarana transportasi publik bisa memacu
pertumbuhan ekonomi dan memberi solusi atas dinamika proyek-proyek masa lalu
agar energi positif yang disalurkan akan lebih produktif ke depan," ujar
Ketua Umum Pandutani Indonesia (Patani), di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Tak hanya kereta api khusus petani dan pedagang, kebijakan
pemerintah melalui sejumlah kementerian di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, yang juga mengakselerasi
pembangunan infrastruktur lainnya, seperti bendungan, irigasi, waduk, listrik,
cetak sawah baru hingga jembatan dan jalan di sentra-sentra produksi pertanian,
akan menciptakan konektivitas serta kemudahan bagi petani dalam membawa hasil
pertanian ke kota.
Baca Lainnya :
- Laporan Terbaru Ungkap Tekanan Industri Luar Biasa Besar Atas Wilayah Adat di Indonesia 0
- 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang COP/Konferensi Iklim Tahunan PBB0
- Nilai Tukar Petani Turun 0,02 Persen Pada Oktober 20250
- Lomba IG Reels ISDS Soal APEC: Diplomasi Publik Kreatif Pererat Hubungan Indonesia–Korsel0
- Greenpeace MENA dan GEFI Rilis Kajian Baru: Polusi Batu Bara Sebabkan Jutaan Kematian Tiap Tahun 0
"Jadi pertumbuhan ekonomi tidak hanya di kota-kota
besar, tapi juga menjangkau hingga pelosok desa. Dan dengan sendirinya
pertumbuhan ekonomi ini juga berdampak bagi kehidupan petani dan masyarakat kecil
lainnya yang tinggal di desa-desa," tutur Sarjan.
Sarjan melanjutkan, dari keseluruhan infrastruktur yang
dibangun hingga pelosok desa yang notabene sebagai sentra produksi pertanian,
semua itu akan bermuara pada terwujudnya swasembada pangan sesuai Asta Cita
Presiden Prabowo Subianto.
“Apalagi sekarang ini Kementerian Pertanian tengah
gencar-gencarnya menggelontorkan banyak sekali program di bidang pertanian,
seperti cetak sawah baru, pembentukan brigade pangan dan lain-lain, termasuk menindak
tegas ratusan distributor pupuk yang melanggar aturan, sehingga swasembawa
pangan ini sudah makin nyata di depan mata,” pungkas Sarjan.
Diketahui, di tengah geliat pembangunan infrastruktur
transportasi nasional, pemerintah menghadirkan terobosan baru yang menyentuh
langsung denyut kehidupan rakyat kecil, yaitu kereta khusus untuk petani dan
pedagang. Moda angkutan ini dirancang bukan sekadar sebagai sarana
transportasi, melainkan sebagai jalur kehidupan baru yang menghubungkan hasil
bumi dari desa ke pasar dengan lebih cepat, murah, dan efisien.
Program ini lahir dari semangat pemerintahan Presiden
Prabowo untuk menghadirkan keadilan ekonomi dari bawah. Melalui Kementerian
Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), jalur logistik rakyat ini
dibangun sebagai bagian dari upaya memperkuat rantai pasok nasional dan menekan
disparitas harga antara desa dan kota. Dengan memanfaatkan jaringan rel yang
sudah ada, kereta khusus petani dan pedagang menjadi solusi transportasi yang
efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi rakyat.
Saat peninjauan Stasiun Manggarai pada Selasa, 4 November
2025, Presiden Prabowo juga menyempatkan untuk meninjau langsung kereta khusus
ini. Kereta ini tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga hasil panen,
barang dagangan, dan logistik kebutuhan sehari-hari.
Kepala Negara mengatakan bahwa fasilitas baru ini mengurangi
beban petani dan pedagang dalam proses mobilisasi hasil perkebunan dan barang
usaha. Dengan rangkaian gerbong yang disesuaikan untuk mengangkut komoditas
segar seperti sayur, buah, dan hasil tani lainnya, layanan ini diharapkan
memangkas biaya distribusi sekaligus menjaga kualitas produk saat tiba di
pasar-pasar kota.
“Iya saya cek. Jadi dia hanya bayar untuk dirinya. Barang
dagangannya dia tidak perlu bayar. Kursinya nyamping. Untuk ongkosnya mungkin
sudah ditetapkan,” ujar Presiden Prabowo usai peresmian Stasiun Tanah Abang
Baru di hari yang sama.
Inisiatif ini
merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sistem logistik yang
efisien dan berkeadilan agar setiap lapisan masyarakat memiliki akses terhadap
fasilitas publik yang aman, murah, dan tepat guna.
Kereta khusus petani dan pedagang ini melayani lintasan
menuju daerah-daerah seperti Rangkasbitung, Serang, dan Merak yang merupakan
salah satu jalur vital penghubung antara sentra pertanian dan kawasan
perdagangan utama. Kehadiran layanan ini diharapkan menjadi tonggak penting
dalam memperkuat ketahanan pangan dan menyejahterakan pelaku usaha kecil di
berbagai daerah.
Lebih dari sekadar perjalanan kereta, langkah ini
mencerminkan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan
bahwa pembangunan transportasi nasional selalu berpihak kepada rakyat yang
menjadi tulang punggung perekonomian bangsa.
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

