- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Membumikan Kedaulatan Petani, SPI Sumsel Rancang Strategi Perlawanan Baru di Muswil III
(1).jpg)
PAMPANGAN - Di tengah dinamika
agraria yang kian kompleks dan menajamnya krisis pangan nasional, Serikat
Petani Indonesia (SPI) Sumatera Selatan kembali menegaskan eksistensinya
sebagai kekuatan alternatif rakyat tani. Melalui Musyawarah Wilayah (Muswil)
III yang digelar di Desa Bangsal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering
Ilir, Minggu, 13 Juli 2025, SPI Sumsel memantapkan agenda regenerasi,
konsolidasi, dan penataan ulang arah perjuangan.
Muswil kali ini mengangkat tema “Konsolidasi Gerakan Petani,
Meneguhkan Barisan, dan Menguatkan Perjuangan Petani Sumsel”, sebagai respons
atas tantangan nyata yang dihadapi petani, mulai dari konflik agraria
struktural yang belum terselesaikan hingga penetrasi korporasi besar yang
mengancam kedaulatan pangan lokal.
Dalam sambutan yang disampaikan secara daring, Ketua Umum
SPI, Henry Saragih, menyampaikan semangat perjuangan kepada seluruh peserta
Muswil, seraya mengingatkan kembali sejarah panjang organisasi dalam
memperjuangkan tanah-tanah rakyat. “SPI telah berhasil mengembalikan ribuan
hektare lahan kepada petani melalui proses panjang dan berdarah. Kini saatnya
kita menyusun rencana baru yang lebih kokoh dan terukur,” tukasnya.
Baca Lainnya :
- Menteri PU Pastikan Bendungan Meninting Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Lombok Barat1
- Mendes: Hentikan Proses Lelang Tanah di Desa Sukaharja dan Sukamulya0
- DPR Setujui Pagu Indikatif untuk Transmigrasi 2026: Dorong Program 5T Menuju Transmigrasi Modern0
- Wagub Jateng Dorong Pengelolaan Limbah Rumah Potong Ayam Tabarruk Kudus Jadi Percontohan0
- KKP Perkuat Kelembagaan Nelayan Lewat Kopdeskel Merah Putih0
Henry turut memberikan instruksi kepada Badan Pelaksana
Wilayah (BPW) Sumsel untuk menyusun rencana kerja yang selaras dengan evaluasi
capaian sebelumnya. Di akhir sambutannya, Henry secara resmi membuka Muswil
sekaligus menyerukan ajakan besar kepada seluruh kader untuk hadir dalam
Kongres V SPI di Jambi.
Tonggak Kepemimpinan Baru
Muswil ini juga menjadi arena penentu tonggak kepemimpinan
SPI Sumsel ke depan. Dalam pemilihan yang dilakukan secara voting terbuka
oleh para peserta pleno, nama M. Arif kembali mengemuka sebagai Ketua BPW
terpilih dengan raihan suara terbanyak, yakni empat suara, mengungguli dua
calon lainnya: Gunadi (1 suara) dan Muhkamat Arif (2 suara).
Usai dilantik dan membacakan ikrar sumpah janji, M. Arif
menegaskan komitmennya untuk menjadikan DPW sebagai instrumen pengorganisasian
yang responsif terhadap kebutuhan nyata anggota di basis. “Saya tidak bisa
bekerja sendiri. Dukungan seluruh elemen SPI, dari tingkat basis hingga
nasional, sangat saya butuhkan untuk mewujudkan program strategis ini secara
nyata,” ujarnya.
Dalam sambutannya sebagai PLT sebelumnya, Arif juga
menitikberatkan pentingnya evaluasi kinerja dan penguatan konsolidasi
organisasi. Baginya, kekuatan SPI bukan semata pada jumlah, tetapi pada
kualitas konsistensi perjuangan dan keberpihakan nyata terhadap petani miskin.
Program Kerja Strategis: dari Basis ke Pusat
Pleno demi pleno yang dilaksanakan selama Muswil
menghasilkan sejumlah keputusan penting. Pleno III merumuskan Program Kerja
Strategis Dewan Pengurus Wilayah SPI Sumsel, yang terdiri dari tujuh biro
utama:
- Biro
Organisasi: Fokus pada pembentukan cabang baru dan penguatan infrastruktur
sekretariat wilayah.
- Biro
Pendidikan: Mengintensifkan pendidikan kader dan pendidikan
keorganisasian.
- Biro
Koperasi: Mendorong pembentukan koperasi dari wilayah hingga tingkat
basis.
- Biro
Perempuan Tani: Mengarusutamakan pendidikan dan peran petani perempuan
dalam perjuangan agraria.
- Biro
Polhukam: Memastikan keamanan anggota serta melakukan advokasi atas
konflik agraria yang masih membara di berbagai kabupaten.
- Biro
Kajian Strategis: Mengkaji secara tajam kebijakan pemerintah yang
berdampak pada kehidupan petani.
- Biro
Infokom: Menjadi juru bicara perjuangan melalui dokumentasi, kampanye
media sosial, dan publikasi isu-isu petani.
Muswil ini turut dihadiri oleh perwakilan Majelis Nasional
Petani (MNP) SPI, Julian Junaidi alias JJ Polong, yang berharap agar hasil
Muswil tak hanya melahirkan pemimpin baru, tapi juga visi dan kerja-kerja nyata
yang berpijak pada kebutuhan riil anggota. “Pemimpin sejati bukan sekadar
simbol. Ia harus lahir dari dan untuk kebutuhan perjuangan rakyat tani hari ini
dan masa depan,” tegasnya.
Simbol Perlawanan dan Kedaulatan
Hadir pula dalam forum ini perwakilan Dewan Pimpinan Pusat
secara daring, Majelis Pengurus Wilayah SPI Sumsel, ketua-ketua BPC dari Ogan
Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin, para pengurus MPC dari tiga kecamatan,
serta Kepala Desa Bangsal sebagai tuan rumah. Kehadiran mereka menandakan bahwa
Muswil bukan hanya agenda organisasi, tetapi juga ruang konsolidasi perjuangan
petani lintas wilayah dan lintas generasi.
Di tengah ancaman penggusuran, perampasan tanah, dan arus
kapitalisasi sektor pertanian, SPI Sumsel melalui Muswil III ini kembali
mempertegas dirinya sebagai rumah perlawanan dan harapan bagi rakyat tani. Di
Bangsal, suara-suara petani bukan hanya bergema di forum pleno, tapi juga
menyatu dalam ikrar: bahwa tanah adalah kehidupan, dan perjuangan untuk
mempertahankannya adalah tugas sejarah yang tak boleh berhenti.
