- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
Laba BBNI Turun 7 Persen Jadi Rp15,1 Triliun Akhir September 2025

Keterangan Gambar : Ilustrasi Gedung BBNI- Istimewa
JAKARTA- PT Bank Negara Indonesia Tbk( BBNI) mengumumkan kredit
yang diberikan sepanjang 9 bulan tahun 2025 sebesar Rp812,19 triliun. Nilai
tersebut tumbuh 10,4 persen dibanding periode saham tahun lalu yang tercatat
Rp735,01 triliun.
Sehingga pendapatan bunga meningkat 4,7 persen secara
tahunan menjadi Rp51,166 triliun. Tapi beban bunga naik 13,4 persen secara
tahunan menjadi Rp21,913 triliun. Dampaknya, pendapatan bunga bersih menyusut
0,68 persen secara tahunan menjadi Rp29,253 triliun.
Dari sisi kualitas, rasio kredit macet sedikit memburuk. Hal itu
terlihat dari rasio NPL net bengkak menjadi 0,78 persen pada akhir September
2025. Sedangkan akhir September 2024 sebesar 0,64 persen. Tapi NPL gross
menyusut menjadi 1,97 persen dari 1,97
persen.
Baca Lainnya :
- Ekonom Indef Nilai Belum Terjadi Perubahan Signifikan di Struktural Ekonomi 0
- BI Laporkan Uang Beredar Tumbuh 8 Persen Tembus Rp9.771 Triliun0
- Pemerintah Diminta Kejar Konsumsi Susu Setara Negara Jiran 40 Liter Per Tahun0
- Perry Dkk Tahan BI Rate Di Level 4,75 Persen0
- Hero Gozali Dkk Kuras Saldo Laba Pelayaran Jaya Hidup Sebelum Rancang IPO Rp158,4 Miliar0
Sayangnya, beban operasional selain bunga bersih mengembung 4,67 persen
secara tahunan menjadi Rp11,281 triliun. Akibatnya, laba operasional terpapas 6,5
persen secara tahunan menjadi Rp18,552 triliun.
Seirama, Direktur Utama BBNI, Putrama Wahju
Setyawan melaporkan laba bersih sebesar
Rp15,115 triliun pada akhir September 2025. Nilai laba tersebut turun 7,3
persen dibanding akhir September 2024 yang mencapai Rp16,308 triliun.
Demikian juga dengan laba per saham yang
melorot ke Rp405 per lembar pada akhir September 2025. Sedangkan akhir
September 2024 berada setara Rp437 per lembar.
Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) melonjak 21,45 persen secara tahunan mencapai Rp934,41 triliun. Alhasil, aset tumbuh
18,8 persen secara tahunan menjadi Rp1.269,48 triliun.
Adapun rasio keuangan penting lainnya, KPMM
21,09 persen; ROA 2,17 persen; ROE 14,11 persen; NIM 3,76 persen:BOPO 72,25
persen; dan LDR 86,88 persen.
Data tersebut tersaji dalam laporan
keuanga kuartal III 2025 tanpa audit BBNI
yang diunggah pada laman perseroan dikutip Jumat(24/10/2025).
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

