- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Jangan Asal Klik! Penipuan Berkedok Paket Bisa Kuras Data dan Uangmu
.jpg)
PERNAHKAN kamu dapat pesan seperti
ini? “Pesanan Anda sedang dikirim. Cek resinya di sini!” Padahal kamu tidak
pernah belanja apa-apa? Jangan terburu-buru untuk asal sembarangan klik
link-nya! Bisa jadi itu jebakan penipuan yang sedang marak saat ini, atau yang
dikenal sebagai modus social engineering.
Penipu menyamar sebagai layanan ekspedisi atau toko online,
lengkap dengan logo resmi dan nomer resi palsu. Tujuannya? Membuat kamu lengah
dan mengklik link berbahaya. Begitu link di klik, data pribadimu bisa diambil
alih, bahkan rekening dan limit kredit bisa dikuras habis.
Bagaimana Modus Penipuan Ini Bekerja?
Baca Lainnya :
- Ingin Mulai Jadi Kreator Konten? Ini 9 Alat Pemotretan Yang Kamu Butuhkan0
- Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kaltim0
- Istri, Logo, Buku0
- 600 Alumni SMAN 7 Jakarta Semarakkan Sevenist CFD, Fun Walk & Fun Bike0
- Delegasi Universitas Nasional Kunjungi Kampung Bahari Nusantara Koarmada 1, di Pesisir Banten0
1. Umpan Pertama: Pesan Palsu
Kamu bisa tiba-tiba menerima pesan notifikasi dari “jasa
pengiriman” melalui WhatsApp, SMS, atau email. Isinya mengklaim bahwa paket
sedang dikirim atau sudah dikirim dan butuh konfirmasi lewat link yang
disertakan.
2. Tekanan Psikologis: Telepon Mendesak
Apabila kamu mengabaikan pesan umpan berisi tautan phishing
tersebut, pelaku penipuan akan meneleponmu dengan nada sedikit mendesak untuk
memancing rasa panik:
“Kalau link-nya tidak diklik sekarang, paket akan dikirim
ulang ke pengirim dan kamu terkena beban biaya tambahan.”
3. Aksi Pencurian: Rampas Data Pribadi dan Ambil
Alih Akun
Setelah kamu berhasil terpengaruh, kamu akan diminta untuk
menekan link berisi malware maupun tautan phishing, diminta install aplikasi
palsu. Pelaku bisa mencuri OTP, data pribadi, hingga mengambil alih akun
keuanganmu.
4. Kenapa Modus Penipuan Ini Menelan Banyak
Korban?
Karena pesan dan tampilannya terlihat sangat meyakinkan:
● Ada logo resmi
● Bahasa sopan dan profesional
● Dikaitkan dengan kebiasaan belanja online kita sehari-hari
● Inilah yang membuat banyak orang lengah dan tidak curiga
Cara Ampuh untuk Mencegah
1. Jangan sembarangan klik! Kalau kamu tidak merasa belanja,
abaikan saja pesan terindikasi phising tersebut.
2. Cek pesanan langsung di aplikasi resminya. Jangan pernah
sembarangan klik link yang dikirim melalui pesan.
3. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA) di akun-akun
penting.
4. Laporkan hal mencurigakan ke pihak berwenang.
5. Gunakan jalur resmi! Bagi pengguna Akulaku, hubungi Call
Center 1500920 untuk cek dan verifikasi kebenaran informasi atau untuk
melaporkan modus penipuan.
Selalu Waspada
Di era digital, berbagai modus penipuan makin canggih. Satu
kecerobohan hanya dengan sembarangan klik tautan phising bisa berujung pada
pencurian data, peretasan rekening akun milikmu, dan kerugian finansial
Di era digital, kewaspadaan adalah perlindungan terbaik.
Jangan asal klik! Jangan sampai kamu menjadi korbannya.
Bagikan informasi ini ke teman dan keluarga agar kita semua
makin waspada!
