INPEX Tegaskan Komitmen Pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi
Konferensi ”Joint Convention Semarang” 2025

By PorosBumi 08 Jul 2025, 13:31:57 WIB Energi
INPEX Tegaskan Komitmen Pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi

JAKARTA – INPEX Corporation (INPEX) melalui anak perusahaannya INPEX Masela, LTD. (INPEX Masela) sebagai operator Proyek LNG Abadi turut andil dalam giat hulu migas dengan berpartisipasi pada ajang “Joint Convention 2025” di Semarang pada tanggal 1 - 3 Juli, yang mengusung tema “Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self Sufficiency”.

Konferensi dan Seminar Joint Convention Semarang 2025, yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, merupakan inisiatif dari asosiasi profesi terkemuka di bidang energi dan sumber daya alam di Indonesia, yaitu Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI).

Konvensi dibuka secara resmi melalui upacara pembukaan yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE, MM. Dalam sambutan kuncinya, Dr. Dadan Kusdiana menyampaikan arah strategis pengembangan energi Indonesia, dengan menekankan pentingnya inovasi, keberlanjutan, serta percepatan peran industri dalam mendukung peningkatan ketahanan energi nasional.

Baca Lainnya :

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi panel, di mana Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, S.T., M.T. menyampaikan bahwa daya saing investasi hulu migas Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dari 14 negara di Asia Pacific. Beliau menekankan urgensi strategi terobosan untuk meningkatkan daya saing dan menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih baik di kancah global. ”Terdapat setidaknya 15 proyek strategis di industri

hulu migas Indonesia, termasuk di dalamnya Proyek Abadi, WK Masela, yang diharapkan berproduksi sesuai jadwal”, Rikky menjelaskan.

Selama tiga hari pelaksanaan, konvensi ini berhasil menarik lebih dari 2.500 peserta dan pengunjung, termasuk para profesional energi, akademisi, pakar industri, pejabat pemerintah, pembuat kebijakan, pelajar, serta masyarakat umum.

Executive Project Director INPEX Masela, LTD., Jarrad Blinco, turut berpartisipasi menjadi salah satu narasumber dalam sesi diskusi panel pada hari pertama. Dalam pemaparannya, Jarrad menyampaikan mengenai pengembangan Proyek LNG Abadi.

“Proyek Abadi merupakan proyek strategis yang sangat penting, baik bagi INPEX maupun Indonesia. Berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, wilayah yang lokasinya jauh dari pusat aktivitas utama, proyek ini membutuhkan perencanaan logistik dan teknis yang presisi. Salah satunya adalah tantangan teknis dimana pipa harus melintasi Palung Tanimbar dengan kedalaman lebih dari 1.500 meter.” Ujar Jarrad Blinco.

“Selain itu Fasilitas Floating Production Storage and Offloading (FPSO) yang akan dibangun juga merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Kami akan menggunakan sistem Christmas Tree terbesar yang pernah diproduksi di Indonesia, serta menjadikan proyek ini sebagai yang pertama menerapkan teknologi subsea Christmas Tree CCS melalui sumur bawah laut. Ini mencerminkan skala dan kompleksitas proyek yang luar biasa.” Lanjutnya.

“Kami meyakini bahwa proyek ini akan menjadi salah satu kontributor utama dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Tentunya dengan sinergi bersama para mitra dan dukungan kuat dari Pemerintah melalui SKK Migas, kami bertekad untuk merealisasikan proyek ini agar dapat segera memasuki tahap produksi. Saat ini, kami sedang menyelesaikan tahap akhir proses tender dan dalam waktu dekat akan memulai fase Front-End Engineering Design (FEED), yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan proyek ini” tutup Jarrad Blinco.

Proyek ini juga dirancang menjadi proyek LNG pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal pengembangannya. Pendekatan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung target nasional dekarbonisasi Indonesia. Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional di sektor energi, Proyek Gas Abadi memainkan peran penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih.

Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train likuefaksi LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (BCPD). INPEX mengelola Lapangan Gas Abadi dengan partisipasi 65%, bersama mitra Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).

TENTANG INPEX

INPEX adalah perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) terbesar di Jepang, dan saat ini terlibat dalam pengembangan dan operasi proyek minyak dan gas bumi di seluruh dunia. Kami berkomitmen untuk berkontribusi untuk masa depan yang lebih cerah melalui penyediaan energi secara berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, kami turut mengembangkan solusi rendah karbon seperti penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), hidrogen, serta pasokan listrik terintegrasi, sekaligus terus menjajaki berbagai peluang baru dalam lanskap energi yang terus berkembang. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.inpex.com/english.

TENTANG PROYEK LAPANGAN GAS ABADI

Lapangan Gas Abadi di Wilayah Kerja Masela yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional terletak kurang lebih 180 km lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman laut 400-800 meter. Masa berlaku Kontrak Bagi Hasil (PSC) adalah dari tahun 1998 hingga 2055.

Lapangan dengan cadangan gas terbesar di Indonesia ini direncanakan menghasilkan 9,5 Juta Metrik Ton per Tahun (MTPA) LNG, 150 Juta Standar Kaki Kubik Standar per Hari (MMSCFD) gas pipa, dan 35.000 barel/hari kondensat. Konsep pengembangan lapangan hijau yang kompleks mencakup sistem pengeboran dan produksi bawah laut, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), pipa gas ekspor sekitar 175 km dan pabrik LNG darat. Blok Masela direncanakan menghasilkan LNG bersih melalui penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan di era transisi energi.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment