- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
INPEX Tegaskan Komitmen Pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi
Konferensi ”Joint Convention Semarang” 2025
.jpg)
JAKARTA – INPEX Corporation (INPEX)
melalui anak perusahaannya INPEX Masela, LTD. (INPEX Masela) sebagai operator
Proyek LNG Abadi turut andil dalam giat hulu migas dengan berpartisipasi pada
ajang “Joint Convention 2025” di Semarang pada tanggal 1 - 3 Juli, yang
mengusung tema “Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self Sufficiency”.
Konferensi dan Seminar Joint Convention Semarang
2025, yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, merupakan inisiatif dari
asosiasi profesi terkemuka di bidang energi dan sumber daya alam di Indonesia,
yaitu Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI),
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI),
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), dan Perhimpunan Ahli
Pertambangan Indonesia (PERHAPI).
Konvensi dibuka secara resmi melalui upacara pembukaan yang
dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia, Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., serta Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE, MM. Dalam sambutan kuncinya, Dr. Dadan
Kusdiana menyampaikan arah strategis pengembangan energi Indonesia, dengan
menekankan pentingnya inovasi, keberlanjutan, serta percepatan peran industri
dalam mendukung peningkatan ketahanan energi nasional.
Baca Lainnya :
- Pertamina-PTPN III Dorong Kawasan Ekonomi Hijau di Sei Mangkei0
- Sepanjang 2024 Konsumsi Listrik Tumbuh 17,78 TWh0
- Unggul di Inovasi Bisnis, Pertamina Raih Penghargaan Asia Pacific Stevie Awards 20250
- Gas Bumi: Solusi Sementara atau Bukan Solusi Sama Sekali?0
- Jamal, Komandan Energi Terbarukan dari Dusun Bondan0
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi panel, di mana Deputi
Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat
Firdaus, S.T., M.T. menyampaikan bahwa daya saing investasi hulu migas
Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dari 14 negara di Asia Pacific.
Beliau menekankan urgensi strategi terobosan untuk meningkatkan daya saing dan
menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih baik di kancah global. ”Terdapat
setidaknya 15 proyek strategis di industri
hulu migas Indonesia, termasuk di dalamnya Proyek Abadi, WK
Masela, yang diharapkan berproduksi sesuai jadwal”, Rikky menjelaskan.
Selama tiga hari pelaksanaan, konvensi ini berhasil menarik
lebih dari 2.500 peserta dan pengunjung, termasuk para profesional energi,
akademisi, pakar industri, pejabat pemerintah, pembuat kebijakan, pelajar,
serta masyarakat umum.
Executive Project Director INPEX
Masela, LTD., Jarrad Blinco, turut berpartisipasi menjadi salah satu narasumber
dalam sesi diskusi panel pada hari pertama. Dalam pemaparannya, Jarrad
menyampaikan mengenai pengembangan Proyek LNG Abadi.
“Proyek Abadi merupakan proyek strategis yang sangat
penting, baik bagi INPEX maupun Indonesia. Berlokasi di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, Provinsi Maluku, wilayah yang lokasinya jauh dari pusat aktivitas
utama, proyek ini membutuhkan perencanaan logistik dan teknis yang presisi.
Salah satunya adalah tantangan teknis dimana pipa harus melintasi Palung Tanimbar
dengan kedalaman lebih dari 1.500 meter.” Ujar Jarrad Blinco.
“Selain itu Fasilitas Floating Production Storage and
Offloading (FPSO) yang akan dibangun juga merupakan salah satu yang terbesar di
Indonesia. Kami akan menggunakan sistem Christmas Tree terbesar yang pernah
diproduksi di Indonesia, serta menjadikan proyek ini sebagai yang pertama
menerapkan teknologi subsea Christmas Tree CCS melalui sumur bawah laut. Ini
mencerminkan skala dan kompleksitas proyek yang luar biasa.” Lanjutnya.
“Kami meyakini bahwa proyek ini akan menjadi salah satu
kontributor utama dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Tentunya dengan
sinergi bersama para mitra dan dukungan kuat dari Pemerintah melalui SKK Migas,
kami bertekad untuk merealisasikan proyek ini agar dapat segera memasuki tahap
produksi. Saat ini, kami sedang menyelesaikan tahap akhir proses tender dan
dalam waktu dekat akan memulai fase Front-End Engineering Design (FEED), yang
menjadi tonggak penting dalam perjalanan proyek ini” tutup Jarrad Blinco.
Proyek ini juga dirancang menjadi proyek LNG pertama di
Indonesia yang menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal
pengembangannya. Pendekatan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung
target nasional dekarbonisasi Indonesia. Sebagai salah satu Proyek Strategis
Nasional di sektor energi, Proyek Gas Abadi memainkan peran penting dalam mewujudkan
ketahanan energi nasional berbasis energi bersih.
Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train likuefaksi
LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per
tahun (MTPA), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari
(MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel
per hari (BCPD). INPEX mengelola Lapangan Gas Abadi dengan partisipasi 65%,
bersama mitra Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd.
(15%).
TENTANG INPEX
INPEX adalah perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P)
terbesar di Jepang, dan saat ini terlibat dalam pengembangan dan operasi proyek
minyak dan gas bumi di seluruh dunia. Kami berkomitmen untuk berkontribusi
untuk masa depan yang lebih cerah melalui penyediaan energi secara
berkelanjutan.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, kami turut
mengembangkan solusi rendah karbon seperti penangkapan dan penyimpanan karbon
(CCS), hidrogen, serta pasokan listrik terintegrasi, sekaligus terus menjajaki
berbagai peluang baru dalam lanskap energi yang terus berkembang. Untuk
informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.inpex.com/english.
TENTANG PROYEK LAPANGAN GAS ABADI
Lapangan Gas Abadi di Wilayah Kerja Masela yang merupakan
salah satu Proyek Strategis Nasional terletak kurang lebih 180 km lepas pantai
Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman laut 400-800 meter. Masa berlaku
Kontrak Bagi Hasil (PSC) adalah dari tahun 1998 hingga 2055.
Lapangan dengan cadangan gas terbesar di Indonesia ini
direncanakan menghasilkan 9,5 Juta Metrik Ton per Tahun (MTPA) LNG, 150 Juta
Standar Kaki Kubik Standar per Hari (MMSCFD) gas pipa, dan 35.000 barel/hari
kondensat. Konsep pengembangan lapangan hijau yang kompleks mencakup sistem
pengeboran dan produksi bawah laut, Floating Production Storage and Offloading
(FPSO), pipa gas ekspor sekitar 175 km dan pabrik LNG darat. Blok Masela
direncanakan menghasilkan LNG bersih melalui penerapan teknologi Carbon Capture
and Storage (CCS) untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi
karbon dan mendukung keberlanjutan di era transisi energi.
