- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru
- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
Harga bawang kembali naik di Palu

Palu - Harga bawang merah di pasaran Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam beberapa hari ini kembali naik cukup signifikan.Di Pasar Masomba Palu, Minggu, harga bawang merah berkisar Rp40.000/kg, naik dari sebelumnya rata-rata Rp35.000/kg, sementara harga cabai masih bertahan pada kisaran Rp140.000/kg.
Menurut beberapa pedagang, naiknya harga bawang merah di pasaran dikarenakan harga di tingkat produsen naik, karena panen kurang.Bawang merah yang dijual pasar tradisional di Kota Palu berasal dari Kabupaten Sigi dan Dataran Napu, Kabupaten Poso.
"Kalau produksi petani bagus, harga bawang dipastikan normal. Tapi jika produksi petani turun atau ada gangguan hama, harga bawang di pasaran dipastikan naik," kata Ruslan,seorang pedagang di kawasan Pasar Masomba.Kris, seorang petani bawang di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, membenarkan hasil panen petani kurang mengembirakan.
Baca Lainnya :
- Roadshow Sergab Mentan Amran di Pulau Jawa Berakhir di Ciamis0
- Ibas: Program Infrastruktur Desa Perlu Didukung0
- Kemendes PDTT Kembangkan Produk Unggulan di Kawasan Blok Masela0
- FAO Dukung Upaya Kementan Wujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia0
- Kaltara akan dijadikan sentra produsen pangan0
Kemungkinan besar karena curah hujan tinggi di Dataran Lore sehingga banyak tanaman bawang yang mati.Hal senada juga disampaikan Subhan, seorang petani di Desa Jonoge, Kabupaten Sigi.Ia mengatakan panen kali ini tidak sebagus sebelumnya. Hasil panen petani rata-rata menurun dibandingkan sebelumnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Abubakar Almahdali mengatakan kenaikan harga bawang juga dipicu kegiatan antarpulau.Sebagian produksi petani, khususnya komoditi-komoditi hortikultura banyak dijual keluar seperti Kalimantan dan Manado. Bahkan, ada pedagang yang sering mengirim bawang, cabai dan sayuran lainya di Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan pasar di sana.
Sumber: ANTARA
