- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Spirit Kebersamaan dan Kesederhanaan di HUT ke-17 Pandutani Indonesia (Patani)

LANGIT
Jakarta sore itu masih bergelayut mendung usai diguyur hujan sejak subuh hingga
siang. Di bilangan Gatot Subroto, persisnya di sebuah ruangan di lantai 16
Gedung Smesco, sejumlah orang terlihat asyik berdiskusi tentang banyak hal,
mulai keorganisasian, dinamika di masyarakat terutama nasib petani hingga
berbagai persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ditemani aneka kue dan senampan tumpeng yang muncungnya barusan dipotong, orang-orang yang seru bercerita tadi seperti enggan bergeser dari tempat duduk. Gelak tawa diseling senda gurau makin menghangatkan pertemuan dalam rangka syukuran HUT ke-17 Pandutani Indonesia (Patani) itu, yang berlangsung sederhana dan penuh semangat kebersamaan.
Baca Lainnya :
- Ribuan Masyarakat di Kecamatan Ini Hidup Dalam Wajan Raksasa0
- Relawan Tangguh Kampung Bungin Garda Terdepan Menghadapi Situasi Krisis dan Bencana Alam0
- Stacia UMJ dan Forum Relawan Potensi Tangsel Bentangkan Merah Putih Raksasa di Danau Situ Gintung1
- Merdeka Dari Kemiskinan, Kelaparan, dan Penderitaan0
- 24 Tahun UNMA Merajut Dunia Pendidikan di Provinsi Banten0
"Alhamdulillah Pandutani mencapai usianya yang
ke-17. Tanggal lahirnya berbarengan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-80, Cuma tahunnya
yang berbeda. Spirit hari kemerdekaan inilah yang menyemangati Pandutani untuk
senantiasa memberikan yang terbaik bagi negara dan bangsa ini," kata Ketua
Umum Pandutani Indonesia (Patani) Sarjan Tahir dalam pengantarnya pada
pertemuan hari itu, Selasa (19/8/2025)
Sarjan menyampaikan, di usianya ke-17 tahun, banyak capaian dan program yang sudah dilakukan Pandutani Indonesia. Selain setia mendampingi para petani, nelayan dan pelaku UMKM, Pandutani juga intens membangun sinergisitas dan turut memberikan kontribusi positif dalam giat-giat dan program yang digulirkan pemerintah. Yang teranyar, Pandutani melakukan MoU dengan Kementerian Transmigrasi terkait Program Transformasi Transmigrasi.
Ketua Umum Pandutani
Indonesia (Patani) Sarjan Tahir (tengah) memberikan potongan tumpeng kepada Panglima PPN
Kampung Patani, Marsda TNI (Purn) Gutomo.
Pandutani juga turut menyokong program kemandirian pangan yang
digaungkan pemerintah, terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan
memobilisasi para pelaku usaha di bidang pertanian, terutama petani, nelayan
dan UMKM dalam hal penyediaan bahan baku untuk program MBG. Bahkan, Pandutani
bersama pihak-pihak terkait membangun sejumlah dapur umum di sejumlah daerah.
Karena agresivitas gerakannya, tak heran jika Ketua Umum
Pandutani Sarjan Tahir didapuk menjadi anggota Dewan Pakar Gerakan Solidaritas
Nasional (GSN), yang Ketua Dewan Pembinanya langsung Presiden Prabowo Subianto.
"Sinergisitas dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya ini
penting dilakukan agar petani, nelayan dan pelaku UMKM bisa mendapatkan akses,"
tutur Sarjan.
Untuk mendukung sinergitas dan giat-giat tersebut, sambung Sarjan, Pandutani sudah membuat market place pataniku.com dan media online porosbumi.com. Pandutani juga sudah melakukan MoU dengan PT. Jakarta Sereal untuk pengadaan kedelai, dan MoU dengan JNE terkait pengadaan sarana transportasi untuk mengangkut produk-produk pertanian.
Pengurus pusat
Pandutani Indonesia (Patani) dalam suatu kesempatan pertemuan di Pusat
Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani, Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat.
Selaras dengan semangat sustainable agriculture, Pandutani gencar mengampanyekan isu-isu perubahan iklim berikut turunannya dengan menggulirkan program Kampung Patani, yakni konsep pertanian terpadu dan ramah lingkungan serta aktif menanam pohon di sejumlah lahan kritis Tanah Air.
Khusus terkait pengembangan organisasi, Pandutani terus
melakukan konsolidasi dengan membentuk Kantor Wilayah (Kanwil) di tingkat
Provinsi dan Kantor Cabang (Kacab) di tingkat Kabupaten/Kota. Untuk Kanwil saat
ini sudah terbentuk di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera
Selatan, Lampung, Jambi, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Banten, Sulut, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan
Utara, dan Maluku Utara.
"Target sampai akhir tahun harus sudah terbentuk 38
Kanwil. Kanwil Patani Sumut kita jadikan percontohan karena akselarasinya
sangat cepat, bahkan sudah berhasil membentuk 17 Kampung Patani di Provinsi
Sumut. Kanwil Patani Sumut juga tengah mempersiapkan kegiatan Rakor Pandutani
wilayah Sumatera," ujar Sarjan.
Selain di Provinsi Sumut, Kampung Patani juga sudah tersebar hingga pelosok negeri yang diinisiasi baik perorangan maupun kelompok. Adapun Pusat Pengendali Nasional (PPN) atau Pentagon Kampung Patani berada di Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat, dengan Panglima Kampung Patani Marsekal Muda (purn) TNI Gutomo. Pada 2020, tempat ini diresmikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kini Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan.
Pengurus Pandutani Indonesia (Patani) berpose di depan plakat PPN Kampung Patani yang ditandatangani tokoh muda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sekarang Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayah sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat.
“PPN Kampung Patani di Desa Cimande berfungsi untuk
menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung
Patani di seluruh Indonesia. Konsep Kampung Patani ini menjadi luar biasa dan
riil karena dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai
dengan kemampuan dan kearifan lokal masing-masing daerah,” papar Sarjan.
Secara spesifik, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.
Plakat PPN Kampung
Patani yang ditandatangani tokoh muda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang
sekarang Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayah sekaligus Ketua Umum
Partai Demokrat.
“Suatu kawasan pedesaaan, pesisir, bahkan perkotaan dapat
diusulkan menjadi Kampung Patani, dan tentunya ada sejumlah kriteria, salah
satunya jika suatu kawasan itu memiliki kelompok petani/peternak/nelayan
dan/atau koperasi, dan UMKM yang melakukan usaha budidaya/usaha tani tanaman
pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, perikanan dan kelautan,
perhutanan sosial serta usaha pengolahan dan pemasarannya,” imbuh Panglima
Kampung Patani Marsda (purn) TNI Gutomo.
Sekjen Pandutani Indonesia Andi Yazi menambahkan, banyak
manfaat yang diperoleh pelaku usaha dalam kawasan Kampung Patani, di antaranya
bisa meningkatkan produktivitas, dan tersedianya saprodi, pemasaran serta
pembiayaan usaha yang difasilitasi oleh Patani melalui Koperasi Indokopat
(Induk Koperasi Pandutani). Petani, nelayan, koperasi dan UMKM dalam kawasan
Kampung Patani juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan serta terciptanya kawasan
usaha agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan).
Pada aspek ekonomi, Kampung Patani ini nantinya menjadi
sumber kesejahteraan dan mampu mengatasi kesenjangan ekonomi. Juga sebagai
sumber pangan masyarakat sekaligus sumber pendapatan negara. "Adapun aspek
sosialnya, tumbuhnya masyarakat yang mandiri dan berkarakter, berkembangnya
budaya hidup yang peduli lingkungan (green economy). Aspek lainnya,
penggalangan komunitas petani, nelayan, UMKM lebih mudah terjangkau oleh giat
Kampung Patani," pungkas Andi Yazi. (hendri irawan)
Video Terkait:
