- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Lokasi Ini Diyakini Titik Nabi Musa Membelah Laut Merah dan Menenggelamkan Firaun

DI antara
keajaiban dan logika ilmiah, kisah Nabi Musa kembali mencuat — bukan sebagai
dongeng, tapi sebagai teka-teki sejarah yang perlahan mulai terungkap.
Selama ribuan tahun, kisah Nabi Musa membelah laut untuk
menyelamatkan Bani Israel dari kejaran pasukan Firaun dianggap sebagai mukjizat
semata. Tapi kini, temuan ilmiah dan penemuan bawah laut membuat dunia
tercengang!
Di kawasan Laut Merah, tepatnya di perairan Nuweiba,
sejumlah peneliti mengklaim telah menemukan struktur mirip roda kereta perang,
sumbu yang telah membatu, hingga rangka manusia dan kuda di dasar laut! Lokasi
ini diyakini oleh sebagian peneliti sebagai titik Nabi Musa dan kaumnya
menyeberang, sementara pasukan Mesir tenggelam.
Baca Lainnya :
- Deklarasi Sorong: 7 Wilayah Adat Papua Desak Pengesahan RUU Masyarakat Adat0
- Sekolah Wong Cilik, Sandiwara Generasi (C)emas0
- Kepala BP Taskin Siap Sampaikan Keluhan Warga Adat Jimbaran kepada Presiden0
- Rempah-rempah: Komoditas Strategis dalam Sejarah Penjajahan Indonesia0
- Jangan Asal Klik! Penipuan Berkedok Paket Bisa Kuras Data dan Uangmu0
Lebih mengejutkan lagi, simulasi komputer oleh ilmuwan dari
University of Colorado dan National Center for Atmospheric Research (NCAR) pada
2010 menunjukkan bahwa angin timur dengan kecepatan tinggi (sekitar 100 km/jam)
yang bertiup terus-menerus bisa membelah laut secara alami — fenomena ini
disebut “wind setdown.”
Dalam kondisi tertentu, angin kuat dapat mendorong air ke
satu sisi dan menciptakan jalur daratan kering di tengah laut, cukup luas untuk
dilewati ribuan orang. Ini bukan teori spekulatif — simulasi berbasis data
geografi kuno dan model atmosfer ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah PLoS
ONE.
Ditambah dengan peta bawah laut yang menunjukkan adanya
"land bridge" alami di dasar Laut Merah, kisah dalam kitab suci ini
kini tak hanya hidup dalam iman, tapi juga mendapat pijakan ilmiah!
“Fenomena ini memang langka, tapi secara fisika bisa
terjadi. Ini membuka kemungkinan bahwa kejadian itu memang benar terjadi,” ujar
Carl Drews, peneliti utama simulasi tersebut.
Penemuan bawah laut Ron Wyatt masih kontroversial, belum
diverifikasi penuh. Meski belum semua ilmuwan sepakat, temuan-temuan ini terus
memantik perdebatan dan rasa takjub: mungkinkah mukjizat zaman dahulu
sebenarnya bisa dijelaskan oleh sains modern?
