- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Tari Topeng Indramayu Tampil Memukau di Osaka Expo 2025
.jpg)
OSAKA –
Tari Topeng Juntinyuat dari Indramayu tampil mengesankan di Cultural
Performance stage Osaka World Expo 28-29 Agustus lalu. Ratusan pengunjung World
Osaka terhibur dan antusias mengikuti gerakan-gerakan penari tari topeng.
Mereka terpesona dengan liak liuk gerakannya, kecantikan penarinya, hingga
desain kostum dan warna para penari ditambah dengan gamelan yang unik, menarik
hingga mengeluarkan suara yang indah.
“Saya sangat terhibur menyaksikan performance tari topeng dari Indonesia. Mereka begitu gemulai, cantik, dan sangat berbeda ketika menggunakan topengnya. Indonesia memang banyak budaya yang menarik dan indah” tutur Keiko dari Osaka yang ternyata rela menunggu 30 menit untuk menonton cultural performance Pavilion Indonesia.
Baca Lainnya :
- Toraja dalam Lensa: Kala Leluhur Bicara lewat Cahaya0
- Energi Bersih Aliri 25 Hektare Lahan Pertanian Berkelanjutan Milik Warga Desa Kalijaran0
- Sejumlah Tokoh Beri Kuliah Umum PBAK Mahasiswa Baru UIN Jakarta 20250
- Makan dan Berhitung 0
- Mengungkap Kisah Sejarah Perdagangan Islam Dunia dari Temuan Artefaktual dalam Karya Buku0
Tari Topeng Juntinyuat Indramayu
merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO. Pertamina Gas
mengembangkan program jaga budaya bekerjasama dengan sanggar seni cipta budi
dan masyarakat Desa Juntinyuat serta berkomitmen penuh terhadap pelestarian
budaya Dermayon.
“Fokus utamanya adalah menjaga
warisan Tari Topeng dan kuliner khas Indramayu. Program Jaga Budaya ini
kemudian dikembangkan menjadi program kewirausahaan sosial yang memberdayakan
kelompok rentan melalui nilai-nilai budaya” ungkap Imam Rismanto Manager Communication
dan Relations CSR Pertamina Gas (Pertagas)
Melalui program ini, Pertamina Gas
mengintegrasikan kearifan lokal Indramayu sebagai media edukasi iklim. “Kami
bersama masyarakat Juntinyuat telah mengedukasi dan telah menanam mangrove
sepanjang 240 meter, disertai pemasangan geotube babat rumput sebagai penahan
abrasi. Upaya ini penting mengingat gelombang laut di pesisir Desa Juntinyuat
tergolong semakin lama semakin tinggi” tambahnya.
Vice President Corporate
Communication, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen dalam
keberlanjutan budaya dan lingkungan seluruh wilayah operasional ring 1.
“Melalui program Jaga Budaya, kami berharap dapat terus menghidupkan kearifan
lokal, menjaga adat istiadat, serta memberikan dampak ekonomi yang sirkular
bagi masyarakat” tambahnya.
