- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Kemtan stop impor bebek dari Malaysia

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) akan menghentikan impor bebek dari Malaysia mulai bulan Maret 2017. Kalau tidak ada aral melintang, maka pada Senin (13/3), Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penghentian impor unggas dari Malyasia termasuk bebek. Penghentian impor unggas ini dilakukan karena Malaysia belum terbebas dari penyakit unggas.
Direktur Jenderal PKH Kemtan I.Ketut Diarmita mengatakan, pihaknya memerintahkan untuk menghentikan impor bebek dari Malaysia karena tidak bebas dari penyakit. "Karena ada outbreak Avian Influenza (AI)," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (12/3).
Ditjen PKH belum mengeluarkan pernyataan batas waktu penghentian impor unggas termasuk bebek ini. Namun Kemtan akan memantau perkembangan selanjutnya. Sembari menghentikan impor bebek dan sejenisnya ini, Kemtan meminta agar industri dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Baca Lainnya :
- Kemtan buka peluang impor kerbau bakalan Australia0
- Kini, Para Pebisnis Domestik Makin 0
- Melirik Aren jadi Sumber Energi Terbarukan0
- Kemendesa Gandeng Australia Tingkatkan Kapasitas Pimpinan Desa0
- Kemampuan Aparat Desa Minim, Sekda: Perlu Peningkatan Kapasitas0
Direktur Kesehatan Hewan, Fajar Sumping dan pejabat Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Agung Suganda menambahkan, pihaknya perlu menerapkan prinsip kehati-hatian sesuai peraturan akan dilakukan penutupan sementara sambil menunggu perkembangan.
sumber : industri.kontan.co.id
